Bethsaida Hospital - Hospital With Heart
Cegah Kanker Payudara Sebelum Parah, Pentingnya SADARI dan SADANIS bagi Wanita

Cegah Kanker Payudara Sebelum Parah, Pentingnya SADARI dan SADANIS bagi Wanita

30 September 2025
Narasumber : dr. Ivan Rinaldy, Sp.B,Subsp.Onk(K)



Kanker Payudara dan cara pencegahannya


Menurut WHO, pada tahun 2022, diperkirakan ada 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 670.000 kematian secara global. Kanker payudara terjadi pada wanita di setiap negara di dunia pada usia berapa pun setelah masa pubertas, namun dengan tingkat kejadian yang meningkat pada usia lanjut. Menurut GLOBOCAN 2022 di Indonesia, kanker payudara masih menduduki peringkat nomor satu dari seluruh jenis kanker dengan jumlah kasus baru 16,2% kanker baru pada semua jenis kelamin dan 30,1% kasus kanker baru pada Wanita.

Kanker payudara merupakan kanker yang berasal dari epitel duktus dan lobulus dalam jaringan kelenjar payudara.
Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang dapat memicu terjadinya kanker payudara.

Faktor resiko tersebut antara lain:

  1. Usia penderita > 40 tahun
  2. Usia melahirkan anak pertama
  3. Punya anak atau tidak
  4. Riwayat menyusui
  5. Riwayat menstruasi
  6. Riwayat pemakaian obat hormonal
  7. Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain, terutama keluarga derajat pertama
  8. Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor ginekologi
  9. Riwayat radiasi dinding dada pada usia muda
  10. Obesitas
  11. Kurangnya aktivitas fisik (olahraga)
  12. Konsumsi alkohol
  13. Merokok

Adapun tanda dan gejala yang harus diwaspadai menjadi kanker payudara yaitu :

  • Sebagian besar berupa benjolan yang padat keras
  • Perubahan bentuk puting
    • Retraksi puting
    • Puting mengeluarkan darah (nipple discharge)
    • Eksem sekitar puting
  • Perubahan kulit
    • Lesung pada kulit (dimpling)
    • Berkerut seperti kulit jeruk (peau d’orange)
    • Borok (ulkus)
    • Eritema, edema
    • Nodul satelit
  • Benjolan di ketiak/aksila

*Deteksi dini

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan:

  • SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
  • SADANIS (Periksa Payudara oleh Klinis)

SADARI

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk menemukan kemungkinan kanker payudara. Pemeriksaan dilakukan pada Wanita yang masih haid, yaitu hari ke 7 – 10 setelah hari pertama haid. Namun pada Wanita yang sudah menopause, dilakukannya SADARI pada tanggal yang sama setiap bulannya.
SADARI dianjurkan setiap wanita yang berumur >20 tahun atau yang payudaranya sudah mulai berkembang (terutama yang mempunyai Riwayat keluarga menderita kanker payudara atau kanker lainnya).

Cara melakukan SADARI:
  1. Posisi duduk atau berdiri menghadap cermin, tangan lurus ke bawah. Lalu diamati adanya payudara yang tidak simetris, perbedaan warna, bengkak, kerutan pada kulit payudara, dan puting yang masuk ke arah dalam.
  2. Angkat kedua lengan ke atas untuk melihat payudara bagian bawah, lalu amati kedua payudara untuk menilai kelainan payudara.
  3. Letakkan kedua tangan di pinggang, kemudian kencangkan agar otot dada berkontraksi untuk menilai ada tidaknya kelainan payudara yang terdapat di bagian dasar payudara. Lalu amati kedua payudara untuk menilai kelainan payudara.
  4. Lakukan perabaan kedua payudara menggunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri, dan sebaliknya. Rapatkan seluruh jari tangan, kemudian raba payudara dengan gerak melingkar searah jarum jam, hingga berakhir di area puting. Setelah itu lakukan penekanan pada puting untuk menilai ada tidaknya cairan yang keluar.
  5. Lakukan perabaan pada daerah ketiak, daerah bawah leher, dan tulang selangka, untuk menilai ada tidaknya benjolan pada kelenjar getah bening.


SADANIS

SADANIS adalah pemeriksaan payudara klinis yang mana dikerjakan atau diperiksa oleh petugas Kesehatan atau dokter dan kemudian akan ditentukan apakah ada kelainan, serta perlu atau tidaknya tindakan lebih lanjut. Pada tumor yang sangat kecil atau non palpable pemeriksaan klinis pada payudara kurang mempunyai makna. Sehingga dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan Mammografi maupun USG. Skrining dengan USG dan mammografi dapat dilakukan pada hari 7 – 10 hari dihitung dari hari pertama haid.

Untuk dapat menurunkan angka stadium lanjut yang masih mendominasi di Indonesia direkomendasikan bagi Wanita usia >15 tahun atau yang payudaranya sudah mulai berkembang untuk dapat melakukan SADANIS 2 sampai 3 tahun sekali.

    Penatalaksaan kanker payudara:
  1. Surgery (pembedahan)
  2. Radiasi (radioterapi)
  3. Kemoterapi
  4. Terapi endokrin (hormonal)
  5. Terapi target
  6. Imunoterapi

Pembahasan lebih lanjut dari para dokter Bethsaida Hospital terkait masalah di kanker payudara

Kenali Gejala dan Penanganan Kanker Payudara
dengan narsumber dr. Rahmi Alfiah Nur Alam, Sp.RAD

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
dengan narsumber dr. Bajuadji, Sp.B(K)Onk, MARS