Pola Makan Nabati dan Target LDL < 30 mg/dL: Terobosan Baru dalam Mencegah Penyumbatan Ulang Pembuluh Darah Jantung
Narasumber : Prof. Dr. dr. Dasaad Mulijono MBBS (Hons), SpJP(K), FIMSANZ, FCSANZ, FRACP, FRACGP, FICLM, PhD
Ringkasan
Kolesterol jahat (LDL) masih menjadi fokus utama dalam pencegahan dan pengobatan sumbatan jantung. Seiring berkembangnya ilmu, semakin banyak bukti ilmiah dan pendapat pakar jantung dunia. Prof. Eric Topol dan Prof. Eugene Braunwald (keduanya luar biasa ternama di dunia Jantung Internasional) menunjukkan bahwa menjaga kadar LDL di bawah 30 mg/dL dapat memberikan manfaat besar, seperti menghentikan atau bahkan membalikkan penyumbatan pembuluh darah (Reversal/Regression) serta menurunkan risiko penyumbatan ulang (restenosis) setelah tindakan seperti pemasangan stent atau penggunaan balon berlapis obat (Drug-Coated Balloon/DCB).
Di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, kami berhasil menerapkan pendekatan menyeluruh yang menggabungkan pola makan berbasis nabati utuh (whole-food, plant-based diet/WFPBD) dengan menurunkan kolesterol LDL secara intensif (tanpa menggunakan obat yang mahal yakni PCSK9 inhibitor). Hasilnya, sebagian besar pasien-pasien kami dengan penyakit jantung koroner bisa mencapai kadar LDL di bawah 30 mg/dL secara berkesinambungan tanpa adanya laporan efek samping yang bermakna. Tingkat restenosis pada pasien kami hanya sekitar 2%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pusat lain yang bisa mencapai 20%.
Data dari CT scan angiografi jantung, disertai follow-up klinis menunjukkan bahwa proses penyumbatan koroner bukan hanya bisa dihentikan, bahkan dapat dikecilkan (reversal/ regression). Temuan ini mendukung bahwa pola makan berbasis nabati (WFPBD) jika dikombinasikan dengan penurunan kolesterol LDL yang intensif bisa menjadi pendekatan yang efektif yang dapat mencegah kekambuhan sumbatan jantung, khususnya pada pasien dengan risiko tinggi. Pedoman medis di masa depan mungkin perlu mempertimbangkan target LDL yang lebih rendah, sejalan dengan perubahan gaya hidup.
LDL, atau kolesterol jahat, berperan besar dalam menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah koroner dan serangan jantung. Meskipun telah disepakati bahwa kadar LDL perlu diturunkan, tingkat penurunan yang ideal masih menjadi perdebatan. Artikel ini membahas alasan ilmiah mengapa target LDL kurang dari 30 mg/dL dapat membantu mengecilkan penyumbatan dan mencegah restenosis, dengan membandingkan panduan yang ada dengan bukti terbaru dan pendapat para ahli kelas dunia.
Perbedaan Panduan: ACC vs. ESC
Dua organisasi besar dunia, ACC (Amerika) dan ESC (Eropa), punya panduan berbeda tentang target LDL:
- 1993: Target LDL kurang dari 130 mg/dL untuk pasien berisiko tinggi.
- 2000–2004: Target diturunkan menjadi kurang dari 100 mg/dL, bahkan kurang dari 70 mg/dL untuk pasien yang berisiko sangat tinggi.
- 2016–2021: ESC menurunkan lagi targetnya menjadi kurang dari 55 mg/dL dan kurang dari 40 mg/dL untuk kasus resiko sangat tinggi.
- 2022: ACC tetap lebih konservatif, tetap di kurang dari 70 mg/dL.
Mengapa Target LDL kurang dari 30 mg/dL?
- Membalikkan Penyumbatan: LDL sangat rendah (kurang dari 30 mg/dL) terbukti bisa menstabilkan bahkan mengecilkan plak di pembuluh darah sehingga mengurangi risiko serangan jantung.
- Mencegah Restenosis: Setelah pasien menjalani tindakan seperti pemasangan ring atau penggunaan DCB, kadar LDL yang sangat rendah membantu mencegah terjadinya restenosis.
- Tren Sejarah: Target LDL terus menurun seiring waktu, dan kurang dari 30 mg/dL kemungkinan adalah langkah logis berikutnya.
- Wawasan Para Ahli: Pakar-pakar seperti Eugene Braunwald dan Eric Topol telah lama mendorong target LDL yang lebih rendah, bahkan sebelum panduan resmi diubah.
- Pendekatan Personal: Pasien dengan risiko tinggi seharusnya perlu ditangani lebih agresif daripada standar (guidelines) yang berlaku saat ini.
Dampak Pola Makan Nabati dan Menurunkan LDL secara Intensif
Di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, pendekatan yang kami terapkan mencakup dua pilar utama:
- Pola Makan Nabati: Makanan utuh dari tumbuhan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah, dan sayur-sayuran yang telah terbukti dapat menurunkan LDL secara alami dan memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah yang sangat berperan dalam mencegah pembentukan plak jantung (atherosclerosis) dan terjadinya restenosis.
- Statin Dosis Tinggi + Ezetimibe: Penggunaan obat penurun LDL dalam dosis tinggi (Statin) yang dikombinasikan dengan ezetimibe terbukti sangat efektif mencapai target LDL kurang dari 30 mg/dL jika dikombinasikan dengan perubahan pola makanan, bahkan tidak diperlukan penggunaan obat mahal seperti PCSK9 inhibitor, yang belum banyak digunakan di Indonesia karena kendala biaya dan belum dicover asuransi.
Kesimpulan
Perdebatan tentang target LDL yang optimal buat pasien dengan sumbatan koroner jantung masih berlangsung terus. Namun, semakin banyak bukti dan pendapat ahli mendukung pendekatan agresif dengan target LDL < 30 mg/dL. Pengalaman kami menunjukkan bahwa pola makan nabati dan pengobatan lipid intensif sangat mungkin dilakukan untuk mencapai kadar LDL < 30 mg/dL tanpa efek samping yang bermakna dan mampu memberikan hasil yang luar biasa.